5 Cara Membuat Konflik Cerita yang Menarik

5 cara membuat konflik cerita yang menarik

Membuat konflik cerita yang menarik menjadi kemampuan dasar bagi para penulis. Dunia fiksi berisikan cerita tentang petualangan yang mendebarkan hingga kisah-kisah tentang cinta dan kehidupan, dunia fiksi memberikan ruang bagi imajinasi untuk berkembang dan menghasilkan cerita-cerita yang tak terbatas.

Namun, terkadang ada cerita yang terasa hambar, kurang greget, dan membuat pembaca mudah mengantuk.  Apa penyebabnya? Jawabannya, kekurangan konflik! Artikel ini akan mengajak kamu menyelami dunia konflik cerita secara lebih mendalam.

Pengertian Konflik Cerita

Konflik cerita adalah elemen penting dalam karya fiksi yang menghadirkan ketegangan dan mendorong perkembangan plot serta karakter. 

Para ahli memiliki definisi dan sudut pandang berbeda tentang konflik cerita. Abrams (1981) berpendapat, konflik adalah pertentangan antara dua kekuatan yang berlawanan. Pertentangan ini dapat terjadi dalam diri satu karakter (konflik internal) atau antar karakter (konflik eksternal).

Sementara Stanton (2007) memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya, konflik adalah perjuangan antar karakter untuk mencapai tujuan mereka. Perjuangan ini dapat berupa pertarungan fisik, adu argumen, atau bahkan perlombaan.

Konflik cerita merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah karya fiksi, baik novel, cerpen, maupun film. 

Konflik dapat kamu artikan sebagai pertentangan atau perselisihan yang terjadi antara dua kekuatan atau lebih dalam cerita. Kekuatan ini dapat berupa karakter, ide, nilai, atau bahkan keinginan.

5 Fungsi Konflik Cerita

Sebelum kamu mengetahui cara membuat konflik cerita yang menarik, kamu perlu memahami fungsinya terlebih dahulu. Konflik cerita memiliki beberapa fungsi penting dalam sebuah karya fiksi. Yuk, pelajari fungsi konflik cerita di bawah ini!

1. Mendorong Plot Cerita

Konflik menjadi penggerak utama plot cerita karena keberadaannya memberikan dinamika yang tak tergantikan. Adanya pertentangan dan perselisihan antara karakter-karakter utama menciptakan lanskap emosional yang kompleks.

Selain itu, dapat memperkaya narasi dengan lapisan-lapisan yang menggeliat. Adanya konflik yang kuat, akan menjauhkan cerita dari kesan monoton. Oleh karenanya, konflik sangat berperan penting dalam sebuah karya sastra.

2. Mengembangkan Karakter

Konflik membantu membangun karakter dengan menguji batas-batas dan mengekspos sifat-sifat yang tersembunyi dalam situasi-situasi sulit. 

Melalui konfrontasi dan tantangan, pembaca dapat melihat reaksi karakter-karakter, mengungkapkan motivasi, kelemahan, dan kekuatan setiap karakter secara lebih dalam. 

Konflik berperan sebagai cermin yang memperlihatkan evolusi karakter dan dinamika hubungan antar mereka dalam cerita.

3. Membuat Cerita Lebih Realistis

kamu pernah membaca novel yang jalan ceritanya tidak realistis? Sebagai pembaca, mungkin kamu merasa tidak tertarik. 

Kehidupan nyata penuh dengan konflik, sehingga dengan menambahkan elemen konflik dalam cerita narasi tersebut menjadi lebih mudah dipahami dan dipercaya oleh pembaca.

Ketika karakter dalam cerita menghadapi konflik, pembaca dapat merasakan empati dan melihat keputusan-keputusan yang diambil serta dampaknya, mirip dengan pengalaman yang pembaca hadapi dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebagai hasilnya, cerita menjadi lebih menarik dan mengikat karena pembaca dapat merasakan hubungan yang lebih dekat antara dunia fiksi dengan realitas mereka sendiri.

4. Membangkitkan Emosi Pembaca/Penonton

Cara membuat konflik cerita yang menarik perlu kamu kuasai sebagai penulis. Sebab, konflik memiliki kekuatan untuk memicu berbagai macam emosi. Mulai dari ketegangan yang menjepit, ketakutan yang merayap, kesedihan yang menyayat hati, hingga kebahagiaan yang memancar. 

Ketika karakter-karakter dalam cerita dihadapkan pada situasi-situasi konflik yang intens, pembaca secara emosional terlibat dalam perjalanan mereka. 

Perasaan-perasaan yang terwujud dalam cerita seperti itu membuat pembaca terbawa dalam aliran narasi. Dengan begitu, pengalaman membaca menjadi lebih mendalam dan berkesan.

5. Memberikan Tema dan Pesan

Konflik menjadi sarana utama bagi penulis untuk menyampaikan tema atau pesan tertentu dalam cerita. 

Melalui konflik, kamu dapat menggambarkan perjuangan yang melibatkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, konflik internal, atau bahkan perjuangan manusia dengan keadaan alam yang keras atau dengan struktur sosial yang tidak adil. 

Dalam momen-momen konflik ini, tema-tema penting seperti keadilan, pengorbanan, keberanian, atau keteguhan hati dapat tercermin dengan kuat.

Sebagai akibatnya, konflik tidak hanya berfungsi sebagai pendorong plot, tetapi juga alat yang kuat untuk menggerakkan pembaca secara emosional dan mengajukan pertanyaan yang mendalam tentang kehidupan dan manusia.

5 Cara Membuat Konflik Cerita yang Menarik

Pernahkah kamu merasa kesulitan saat membuat konflik cerita? Tidak perlu khawatir lagi! Simak 5 tips cara membuat konflik cerita yang menarik di bawah ini!

1. Pilihlah Jenis Konflik yang Tepat

Dalam cerita dengan tema psikologis yang mendalam, seperti drama psikologis atau cerita karakter, konflik internal akan menjadi pilihan yang sesuai. 

Konflik internal memberikan peluang bagi penulis untuk menjelajahi inner conflict, dilema moral, atau pertarungan batin yang dialami oleh karakter utama. 

Dengan fokus pada pertempuran yang terjadi di dalam pikiran dan perasaan karakter, cerita akan memperoleh kedalaman emosional yang kuat. Hal ini dapat mengungkapkan lapisan-lapisan kompleks dari kepribadian dan motivasi karakter. 

Kondisi tersebut ini membuat pembaca terhubung secara mendalam dengan perjalanan emosional karakter utama. Terlebih, merenungkan tema-tema yang berkaitan dengan identitas, pertumbuhan, atau pencarian makna hidup.

2. Buatlah Karakter yang Relatable

Kunci untuk menjaga minat pembaca terhadap konflik dalam cerita adalah dengan memastikan mereka dapat memahami dan merasakan yang dialami oleh karakter. 

Ketika pembaca dapat terhubung secara emosional dengan perjuangan, kebingungan, atau keputusan yang dihadapi oleh karakter, pembaca cenderung menjadi lebih terlibat dalam cerita. 

Dalam menulis cerita, penting untuk menggambarkan konflik dengan cara yang membuatnya relevan dan bermakna bagi pengalaman manusia.

Hal ini dapat kamu coba dengan menampilkan konflik dalam konteks yang dapat dikenali oleh pembaca. Di samping itu, dengan menyajikan reaksi dan perasaan karakter secara autentik dan mendalam.

3. Tingkatkan Taruhannya

Cara membuat konflik cerita yang menarik selanjutnya adalah meningkatkan taruhan. Agar pembaca merasa ada sesuatu yang penting dipertaruhkan dalam cerita, penulis perlu memperjelas konsekuensi dari konflik yang terjadi.

Cara ini dapat kamu lakukan dengan menegaskan taruhan yang tinggi. Hal ini bisa berupa kehidupan, cinta, harga diri, kebebasan, atau bahkan nasib suatu komunitas atau dunia.

Misalnya, dalam sebuah cerita tentang perjuangan seorang pemberontak melawan pemerintah totaliter, pembaca harus merasakan betapa pentingnya kemerdekaan dan keadilan bagi karakter-karakter tersebut serta masyarakat.

Konflik tersebut tidak hanya mempengaruhi nasib individu, tetapi juga mempengaruhi nasib banyak orang.

4. Berikan Twist yang Tidak Terduga

Twist yang tidak terduga adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk membuat cerita lebih menarik dan menjaga minat pembaca atau penonton. 

Selain itu, dapat mengubah arah cerita secara tiba-tiba, memperkenalkan elemen baru yang membingungkan maupun mengubah pemahaman tentang karakter atau plot secara keseluruhan.

Twist yang kuat dapat mengguncang ekspektasi pembaca, membuat pembaca terkejut, terpukau, atau bahkan terguncang secara emosional. Kondisi ini menciptakan ketegangan dan antisipasi yang tinggi tentang kelanjutan cerita.

5. Gunakan Foreshadowing

Memberikan petunjuk-petunjuk kecil tentang apa yang akan terjadi di masa depan adalah teknik yang sangat efektif untuk menjaga minat pembaca terhadap cerita. 

Cara ini dapat kamu terapkan melalui foreshadowing atau penyisipan unsur-unsur kecil yang mengarah pada peristiwa atau twist yang akan terjadi nanti dalam cerita.

Sebagai contoh, dialog atau pernyataan ambigu dari karakter yang kemudian membuktikan relevansinya di kemudian hari. 

Selain itu, bisa juga dengan reaksi karakter yang berlebihan terhadap suatu peristiwa kecil. Hal ini menunjukkan bahwa ada lebih dari yang terlihat pada permukaan.

Ringkasan

Sekarang kamu sudah tahu cara membuat konflik cerita yang menarik. Apakah kamu memiliki tips lain untuk membuat konflik cerita yang menarik? Bagikan pengalaman kamu di komentar! 

Bagikan artikel ini kepada teman-teman kamu yang ingin belajar cara membuat cerita yang lebih menarik dengan konflik memikat dengan klik share di bawah ini!

Bagikan artikel ini ke teman penulis lain melalui

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari Artikel Lainnya

Search
Scroll to Top