Sebagai seorang penulis, kamu tentu harus tahu pengertian latar cerita. Pernahkah kamu terhanyut dalam petualangan seru di negeri dongeng, atau merasakan ketegangan di tengah pertempuran epik?
Di balik imajinasi liar yang memikat, ada elemen penting yang menjembatani dunia nyata dan fantasi, yaitu latar cerita. Latar cerita bagaikan kanvas kosong dengan berbagai elemen, seperti tempat, waktu, dan suasana untuk menciptakan cerita yang memukau. Mari, pelajari apa itu latar cerita, jenis, hingga fungsinya di artikel ini!
Daftar Isi
TogglePengertian Latar Cerita
Menurut Aminuddin, seperti yang dijelaskan dalam bukunya Pengantar Apresiasi Karya Sastra, latar cerita merupakan lokasi, masa, atau kejadian yang membantu pembaca memahami cerita dengan lebih baik.
Dengan adanya latar cerita, pembaca dapat lebih mudah membayangkan alur cerita dan merasakan atmosfer yang dihadirkan dalam cerita tersebut.
Latar cerita adalah keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita.
Elemen-elemen ini bagaikan benang merah yang menghubungkan berbagai kejadian. Selain itu, dapat memberikan konteks dan makna yang mendalam bagi cerita.
Latar tempat mengacu pada lokasi geografis cerita berlangsung. Tempat bisa jadi desa yang asri, kota metropolitan yang ramai, atau bahkan planet lain yang fantastis.
Sementara latar waktu, menghadirkan periode cerita yang bisa di masa lampau, masa kini, atau bahkan masa depan yang penuh misteri.
Suasana, di sisi lain, menyelimuti cerita dengan atmosfernya. Fungsi latar suasana ini menghadirkan perasaan ceria, sedih, menegangkan, atau romantis yang mampu membangkitkan emosi pembaca.
Jenis Latar Cerita
Sekarang kamu sudah memahami pengertian latar cerita secara singkat. Untuk menambah pemahaman kamu, simak penjelasan setiap jenis-jenis latar cerita di bawah ini.
1. Latar Tempat
Jenis latar yang pertama adalah latar tempat. Pada latar tempat, hal ini bisa berupa tempat fisik dan tempat virtual. Mari, pelajari perbedaan antara keduanya berikut ini!
a. Tempat Fisik
Tempat fisik adalah lokasi geografis cerita berlangsung. Misalnya, desa, kota, hutan, gunung, atau bahkan planet lain. Tempat fisik ini memberikan panggung bagi peristiwa dalam cerita dan memengaruhi karakter serta plot.
Sebagai contoh, sebuah kisah yang berlatar belakang kota besar mungkin menampilkan keramaian dan kehidupan yang sibuk. Sementara itu, kisah yang berlatar belakang desa bisa menyoroti nilai-nilai kekeluargaan dan kehidupan yang sederhana.
b. Tempat Virtual
Ruang digital atau dunia maya yang penulis ciptakan dalam cerita, seperti dalam game online atau simulasi komputer. Latar tempat virtual menciptakan kesempatan untuk eksplorasi yang unik dan tidak terbatas oleh batasan fisik.
Misalnya, dalam cerita fiksi ilmiah, penulis dapat menciptakan dunia virtual yang futuristik. Dengan latar tempat tersebut, karakter-karakter dapat menjelajahi realitas yang berbeda.
2. Latar Waktu
Jenis latar yang perlu kamu pahami selanjutnya adalah latar waktu. Ada dua jenis latar waktu cerita. Yuk, simak penjelasan mengenai keduanya berikut ini!
a. Waktu Historis
Pada waktu historis, latar waktu bisa berupa periode waktu tertentu dalam sejarah. Seperti zaman kuno, abad pertengahan, era kolonialisme, atau masa depan.
Latar waktu historis memberikan konteks sejarah dan mencerminkan kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat itu.
Sebagai contoh, kamu menulis sebuah kisah yang berlatar belakang Perang Dunia II. kamu dapat mengeksplorasi dampak perang terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat.
b. Waktu Tidak Spesifik
Berbeda dengan waktu historis yang menggunakan periode waktu tertentu, jenis latar waktu yang kedua adalah tidak memberikan kejelasan waktu secara spesifik.
Artinya, cerita tidak terikat pada periode waktu tertentu. Kondisi ini memberikan ruang interpretasi bagi pembaca. Bahkan, memungkinkan cerita untuk tetap relevan di berbagai konteks waktu dan dapat menjangkau berbagai pembaca dari berbagai latar belakang.
Misalnya, cerita tentang cinta dan persahabatan tidak terbatas oleh waktu tertentu dan dapat kamu terapkan dalam berbagai setting.
3. Latar Suasana
Selain dua jenis latar atau setting di atas, kamu juga perlu tahu pengertian latar suasana. Sama seperti latar tempat dan latar waktu, latar suasana juga terbagi dalam dua jenis.
a. Suasana Emosional
Suasana emosional adalah gambaran perasaan yang ingin penulis sampaikan, seperti ceria, sedih, menegangkan, atau romantis. Latar suasana emosional menciptakan nuansa yang menggugah perasaan pembaca dan memengaruhi cara mereka mengalami cerita.
Misalnya, latar suasana yang mencekam dan tegang dapat meningkatkan ketegangan dalam cerita thriller atau misteri.
b. Suasana Sosial
Latar suasana sosial merupakan penggambaran kondisi sosial masyarakat di sekitar cerita, seperti kelas ekonomi, budaya, atau politik. Jenis latar sosial mampu mempengaruhi perilaku dan interaksi antara karakter dalam cerita, serta menyediakan landasan untuk pengembangan tema-tema sosial.
Sebagai contoh, kamu menulis cerita dengan latar suasana sosial yang korup dan terbelah. Latar sosial tersebut dapat menjadi latar yang kuat untuk menjelajahi tema-tema ketidakadilan atau perjuangan.
Fungsi Latar Cerita
Sampai di sini, kamu sudah paham tentang pengertian latar cerita dan jenis-jenisnya? Seberapa penting latar dalam sebuah karya? Yuk, cari tahu fungsi latar cerita di bawah ini!
1. Membangun Kredibilitas Cerita
Latar yang realistis dan koheren membuat cerita terasa lebih nyata dan meyakinkan bagi pembaca.
Ketika latar cerita kamu sajikan dengan detail dan konsistensi, pembaca cenderung lebih terlibat dalam dunia cerita dan lebih mudah mempercayai apa yang terjadi.
Misalnya, sebuah cerita yang berlatar belakang sejarah harus akurat dalam menampilkan detail tempat dan waktu. Langkah ini membantu membangun kredibilitas cerita dan membuat pembaca terhubung dengan narasi.
2. Memberikan Konteks Cerita
Perlu kamu pahami, latar cerita tidak hanya memberikan konteks terhadap setting fisik. Namun, membantu pembaca memahami situasi dan kondisi di sekitar tokoh dan peristiwa dalam cerita.
Melalui latar cerita, pembaca dapat melihat bagaimana lingkungan memengaruhi perilaku dan keputusan karakter.
Contohnya, latar cerita yang menampilkan perang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tekanan dan konflik yang dialami oleh tokoh-tokoh utama.
3. Menciptakan Suasana dan Emosi
Latar memiliki kemampuan untuk membangkitkan berbagai emosi pada pembaca. Suasana yang dihasilkan oleh latar cerita dapat menimbulkan beragam emosi seperti ketegangan, ketakutan, atau kebahagiaan.
Misalnya, cerita memiliki latar suasana yang berkabut dan gelap. Hal ini dapat menciptakan suasana mencekam yang membuat pembaca merasa tegang.
Sebaliknya, latar yang cerah dan ceria dapat menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kegembiraan.
4. Mengembangkan Karakter dalam Cerita
Fungsi latar selanjutnya, menunjukkan kepribadian dan latar belakang tokoh melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Cara tokoh beradaptasi atau bereaksi terhadap latar cerita dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang kepribadian mereka.
5. Memperkuat Tema Cerita
Latar dapat memperkuat pesan dan tema yang ingin kamu sampaikan sebagai penulis cerita. Melalui penggunaan latar cerita yang sesuai, kamu dapat mengilustrasikan tema-tema penting dalam cerita dengan lebih jelas.
Misalnya, cerita berlatar belakang di tengah hutan hujan dapat memperkuat tema tentang kekuatan alam dan keberanian dalam menghadapi ketakutan.
Ringkasan
Sebagai penulis, memahami pengertian latar cerita hingga fungsinya adalah kunci untuk membangun dunia cerita yang memikat pembaca.
Bagikan tips dan pengalamanmu dalam membangun latar cerita yang memikat di kolom komentar! Jangan lupa untuk share artikel ini ke sesama penulis agar bisa sama-sama menulis cerita yang fantastis!