Pengertian Tokoh dan Penokohan, Jenis, serta Fungsinya

pengertian tokoh dan penokohan, jenis dan fungsinya

Pernahkah kamu membayangkan dunia tanpa cerita? Dunia tanpa petualangan fantastis, kisah cinta yang menggetarkan hati, atau misteri yang menegangkan? Pengertian tokoh cerita bukan sekadar karakter yang mengisi lembaran-lembaran buku. 

Tokoh cerita adalah jiwa yang menghidupkan cerita, kompas yang menuntun kita dalam lautan imajinasi, dan cermin yang merefleksikan berbagai aspek kehidupan.

Di artikel ini, mari kita selami lebih dalam dunia tokoh cerita. Kita akan menjelajahi berbagai jenis dan fungsi tokoh, serta memahami bagaimana tokoh cerita berperan dalam membangun cerita yang menarik dan bermakna.

Pengertian Tokoh

Tokoh merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah novel atau cerita rekaan. Nurgiyantoro, seorang pakar sastra Indonesia, mendefinisikan tokoh sebagai pelaku atau orang yang diceritakan dalam sebuah karya sastra.

Dengan kata lain, tokoh merupakan individu yang menggerakkan cerita. Para individu tersebut menjalani peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita rekaan. Tanpa adanya tokoh, cerita tidak akan memiliki nyawa dan kekuatan untuk menarik minat pembaca.

Di sisi lain, Abrams mengemukakan definisi tokoh cerita yang sedikit berbeda dengan Nurgiyantoro. Dalam pkamungan Abrams, tokoh cerita merupakan orang-orang yang ditampilkan atau dilukiskan dalam suatu karya naratif atau drama.

Pembaca akan menginterpretasikan bahwa tokoh-tokoh tersebut memiliki kualitas moral dan kecenderungan-kecenderungan tertentu. Hal ini berdasarkan ucapan dan tindakan para tokoh dalam cerita.

Jadi, pengertian tokoh cerita adalah karakter-karakter yang mendiami dunia naratif dan memainkan peran penting dalam mengembangkan cerita serta menyampaikan pesan atau tema yang ingin penulis sampaikan.

6 Perbedaan Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan adalah dua elemen penting dalam sebuah karya sastra yang saling terkait. Selain pengertian tokoh, kamu juga perlu memahami perbedaan tokoh dan penokohan. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

1. Definisi

Tokoh adalah individu yang memiliki peran dalam cerita, baik sebagai pelaku utama, pendukung, maupun figuran.

Para tokoh dalam cerita dapat berupa manusia, hewan, benda, makhluk imajiner, bahkan konsep abstrak. Tokoh menghidupkan cerita dan menggerakkan alur cerita.

Sementara itu, penokohan adalah teknik yang pengarang gunakan untuk menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh. Penokohan yang baik akan membuat tokoh menjadi hidup dan mudah dipahami oleh pembaca. 

Kamu dapat menggunakan berbagai teknik untuk membangun penokohan. Seperti deskripsi fisik, penggambaran tindakan, penggambaran dialog, penggambaran pikiran dan perasaan, dan latar belakang.

2. Fokus

Perbedaan tokoh dan penokohan dapat kamu lihat dari fokus penciptaan. Tokoh berfokus pada identitas individu tersebut dalam konteks cerita, serta peranannya dalam menjalankan alur naratif. 

Hal ini melibatkan penekanan pada siapa karakter tersebut, latar belakangnya, motivasinya, dan interaksi dengan karakter lainnya yang mempengaruhi perkembangannya. 

Sedangkan, penokohan lebih berfokus pada teknik dan strategi yang digunakan pengarang untuk membangun karakter secara meyakinkan dalam cerita.

Teknik ini mencakup cara pengarang menggambarkan fisik, emosi, dan pikiran karakter, serta penyampaian perkembangan karakter tersebut melalui dialog, tindakan, dan pengungkapan internal.

3. Tujuan

Apakah tujuan tokoh dan penokohan cerita sama? Tentu saja berbeda! Tokoh memiliki peran penting dalam membawa alur cerita dengan menjalin peristiwa-peristiwa yang terjadi dan menimbulkan konflik yang mempertegang jalan cerita. 

Di sisi lain, penokohan bertujuan untuk membuat cerita menjadi menarik dan berkesan dengan memberikan kedalaman pada karakter-karakternya. Melalui karakter-karakter yang kompleks, pembaca dapat menemukan pesan moral dan makna yang tersembunyi dalam cerita.

4. Aspek Kreatif

Seperti yang sudah kamu ketahui, pengertian tokoh adalah hasil dari penciptaan pengarang. Dalam penciptaan tokoh tersebut, melibatkan proses yang kompleks dan mendalam untuk memberikan dimensi fisik dan psikologis pada karakter cerita. 

Pengarang tidak hanya menciptakan tokoh dengan menggambarkan penampilan fisiknya saja. Namun, dengan membangun latar belakang, motivasi, konflik internal, dan perubahan karakter yang meyakinkan. 

Sementara dalam penokohan, pengarang melibatkan penerapan berbagai teknik naratif. Seperti deskripsi rinci, dialog yang autentik, dan pengungkapan pikiran dan perasaan karakter untuk menjadikan tokoh-tokoh tersebut hidup dan menarik bagi pembaca.

5. Dampak pada Cerita

Pernahkah kamu tertarik melanjutkan membaca sebuah cerita karena penasaran dengan tokoh tertentu? Tokoh yang menarik memiliki daya tarik yang kuat, sehingga mampu memikat pembaca dan membuatnya ingin terus mengikuti perkembangan cerita.

Ketika pembaca merasa terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita, mereka akan merasa tertarik untuk mengetahui cara karakter-karakter tersebut mengatasi tantangan dan mengembangkan diri sepanjang alur cerita.

Di sisi lain, penokohan yang kuat memungkinkan pembaca untuk merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam cerita. Dengan menggambarkan karakter secara mendalam dan autentik, pembaca dapat terhanyut dalam dunia cerita.

Bahkan, pembaca akan ikut merasakan emosi, kegembiraan, kesedihan, atau kecemasan yang dialami oleh tokoh-tokoh tersebut. 

6. Analisis

Selain dari segi pengertian tokoh dan beberapa aspek di atas, perbedaan antara tokoh dan penokohan juga dapat kamu perhatikan dari aspek analisis.

Analisis tokoh mengidentifikasi dan mendeskripsikan karakteristik individu, seperti nama, usia, fisik, watak, dan peranannya dalam cerita. Sementara itu, analisis penokohan berfokus pada teknik yang pengarang gunakan untuk membangun karakter dan mengungkapkan kepribadian tokoh.

Untuk lebih jelasnya, kamu dapat memperhatikan contoh di bawah ini.

  • Tokoh: Harry Potter dalam novel “Harry Potter”
  • Penokohan: Pengarang menggambarkan Harry Potter sebagai anak laki-laki yang yatim piatu dan memiliki kekuatan sihir. Pengarang menggunakan berbagai teknik untuk membangun penokohan Harry Potter, seperti deskripsi fisik, penggambaran tindakan, dialog, dan latar belakang.

Analisis:

  • Analisis tokoh: Harry Potter adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang tinggal bersama paman dan bibinya yang kejam. Dia memiliki kekuatan sihir dan merupakan keturunan penyihir terkenal. Harry Potter adalah tokoh utama dalam novel Harry Potter karya . J. K. Rowling
  • Analisis penokohan:  J. K. Rowling menggambarkan Harry Potter sebagai anak yang pemberani, baik hati, dan memiliki tekad yang kuat. Pengarang menggunakan deskripsi fisik untuk menggambarkan Harry Potter sebagai anak yang kurus dengan kacamata bulat. J. K. Rowling juga menggambarkan tindakan Harry Potter yang menunjukkan keberaniannya, seperti saat dia melawan Voldemort.

Jenis-Jenis Tokoh

kamu sudah memahami pengertian tokoh serta perbedaannya dengan penokohan? Jika ya, selanjutnya kamu perlu mempelajari jenis-jenis tokoh. Selengkapnya dapat kamu pelajari dengan membaca penjelasan di bawah ini!

1. Segi Fungsi

Dalam segi fungsi penampilan, tokoh dibagi menjadi dua kategori, yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

Tokoh protagonis adalah karakter yang mengejar kebenaran dan kejujuran serta memiliki sifat-sifat yang baik. Sementara itu, tokoh antagonis adalah karakter yang berlawanan dengan kebenaran dan kejujuran serta cenderung memiliki sifat-sifat yang buruk.

2. Segi Peranan

Jenis tokoh dari segi peranan atau tingkat kepentingannya, tokoh dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. 

Tokoh utama adalah para tokoh yang secara rutin muncul dalam alur cerita dan menjadi fokus perhatian. Sedangkan, tokoh tambahan merupakan karakter yang terlibat dalam cerita namun memiliki peran yang terbatas dan jarang mendapatkan sorotan.

3. Segi Perwatakan

Dalam hal perwatakan, tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh sederhana dan tokoh bulat. Tokoh sederhana adalah karakter yang hanya memiliki satu kualitas pribadi atau satu watak tertentu saja, cenderung datar dan kurang memiliki kedalaman emosional.

Sebaliknya, tokoh bulat adalah karakter yang menunjukkan berbagai aspek baik dan buruk dari kepribadiannya serta memiliki kelebihan dan kelemahan yang kompleks. 

Tokoh bulat mengalami perkembangan dan transformasi seiring dengan berjalannya cerita, sehingga memiliki dimensi yang lebih mendalam dan menarik perhatian pembaca.

4. Segi Pencerminan Tokoh

Jenis tokoh selanjutnya, dibedakan dari segi pencerminan tokoh. Dalam konteks pencerminan tokoh, tokoh dibagi menjadi tokoh tipikal dan tokoh netral.

Tokoh tipikal adalah karakter yang kurang menunjukkan keadaan individualitasnya. Namun, lebih menekankan pada kualitas-kualitas yang mewakili identitasnya, seperti kebangsaan atau pekerjaannya. Mereka sering digunakan sebagai representasi atau simbol dari suatu kelompok atau ide tertentu dalam cerita. 

Sementara itu, tokoh netral adalah karakter yang eksistensinya terbatas hanya dalam dunia fiksi cerita itu sendiri. Mereka tidak memiliki keterkaitan langsung dengan dunia nyata dan hanya hidup dalam imajinasi pengarang serta berperan sesuai dengan kebutuhan plot cerita.

5. Berdasarkan Kriteria Berkembang

Berdasarkan kriteria berkembang, tokoh juga dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh statis dan tokoh berkembang.

Tokoh statis merupakan karakter dalam cerita yang tidak mengalami perkembangan atau perubahan kepribadian.

Para tokoh statis cenderung tetap memiliki sifat-sifat dan karakteristik yang sama dari awal hingga akhir cerita, tanpa adanya perubahan yang signifikan.

Sementara itu, tokoh berkembang adalah karakter yang mengalami perubahan dan perkembangan dalam kepribadiannya seiring dengan perkembangan atau perubahan dalam peristiwa dan plot cerita yang disampaikan. 

Tokoh-tokoh tersebut bisa mengalami transformasi emosional, moral, atau psikologis yang signifikan sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman yang mereka alami selama cerita berlangsung. 

7 Fungsi Tokoh

Tokoh cerita bukan hanya individu yang mewarnai cerita, tetapi memiliki berbagai fungsi penting yang menunjang alur dan makna cerita. Berikut 7 fungsi utama tokoh cerita, yuk cari tahu sekarang!

1. Penggerak Alur Cerita

Tokoh adalah penggerak utama dalam cerita. Mereka melakukan tindakan, menjalani peristiwa, dan menciptakan konflik yang mendorong alur cerita maju. Tanpa adanya tokoh, cerita akan stagnan dan tidak memiliki perkembangan.

2. Menyampaikan Pesan Moral

Tokoh dapat menjadi alat bagi pengarang untuk menyampaikan pesan moral kepada pembaca. Watak, tindakan, dan konsekuensi yang dihadapi oleh tokoh dapat menjadi pelajaran bagi pembaca tentang nilai-nilai kehidupan.

3. Membangun Konflik

Perbedaan watak dan tujuan antar tokoh dapat menciptakan konflik dalam cerita. Konflik ini membuat cerita menjadi lebih menarik dan menantang bagi pembaca.

4. Mewakili Ideologi Tertentu

Tokoh dapat mewakili ideologi, pkamungan, atau keyakinan tertentu dalam cerita. Hal ini memberikan peluang bagi pengarang untuk mengungkapkan berbagai sudut pkamung dan memicu pemikiran kritis pada pembaca.

5. Menarik Simpati Pembaca

Tokoh yang baik dan menarik dapat menarik simpati pembaca. Pembaca akan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dan terhanyut dalam cerita.

6. Memperjelas Tema Cerita

Watak dan tindakan tokoh dapat membantu pembaca untuk memahami tema cerita. Tema cerita adalah pesan utama yang ingin disampaikan pengarang.

7. Meningkatkan Estetika Cerita

Keragaman dan kompleksitas tokoh dapat meningkatkan estetika cerita dan membuatnya lebih kaya. Dengan demikian, cerita akan terasa lebih hidup dan bermakna.

Ringkasan

Memahami pengertian tokoh menjadi langkah awal bagi penulis agar mampu menciptakan karya yang luar biasa. Tokoh dan penokohan yang baik akan membuat cerita menjadi menarik dan berkesan bagi pembaca. 

Apakah ada tokoh favorit yang membuat kamu terkesan? Atau mungkin ada karakter yang membuat kamu bertanya-tanya tentang kompleksitas sifat manusia? Berikan pendapat kamu di kolom komentar! Jangan ragu untuk sebarkan artikel ini ke teman-teman kamu dengan klik share di bawah ini!

Bagikan artikel ini ke teman penulis lain melalui

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari Artikel Lainnya

Search
Scroll to Top